Rabu, 19 Juni 2013

PERMAINAN PERMAINAN



 by : Janti Fitri
setiap permainan pasti ada yang kalah dan yang menang  selain itu ada pula penonton yang akan menjadi penilai, baik itu salah maupun benar

Suara musik pengiring permainan di telepon seluler memenuhi ruangan seorang anak laki-laki tanggung. Mata dan tangan anak itu beraktifitas keras demi tercapainya tujuannya untuk mengalahkan permainan di telepon seluler. Ambisi anak itu hanya satu yaitu memenangkan permainan itu.

Setiap hari anak laki-laki itu melewatkan waktunya berjam-jam hanya untuk mengalahkan satu-satunya game yang ada di telepon selulernya. Entah itu pagi, siang, sore maupun malam. Baik di rumah, di sekolah, di halte bis dan bahkan di dalam kamar mandi, anak itu selalu meluangkan waktunya untuk mencetak skor dan menaikan level permainannya.

Tak jarang pula terlihat si anak berdiam diri untuk memikirkan strategi untuk mengalahkan telepon genggamnya agar dia mampu naik ke level berikutnya. Apabila anak itu sudah mendapatkan strategi yang tepat untuk mencetak skor, maka anak itu akan kembali pada telepon selulernya dan mulai memainkan gamenya.

Berbulan-bulan akhirnya anak itu berhasil mencapai level tertinggi pada permainan itu dengan skor yang tertinggi pula. Anak itu merasa puas dan senang karena ambisinya sudah tercapai.

Tetapi tiba-tiba anak itu tercenung, “Lalu apa lagi setelah ini?” batin si anak. Si bocah merasa kehilangan semangat berjuangnya. Si bocah kehilangan keinginannya. Tidak ada lagi sesuatu yang harus dikejar-kejarnya. Semangat untuk cepat-cepat membuka telepon seluler dan memikirkan senangnya saat dia melewati level demi level kini tidak ada lagi.

“Kalau sudah tercapai, lalu apa?” tanya anak itu dalam hati. Dengan keengganannya anak itu mulai beralih pada permainan-permainan yang baru. Anak itu memulai kembali dari awal sebuah permainan yang baru dan akan selalu begitu.

Si bocah tersenyum simpul sambil berkata “Akan selalu seperti ini, begitu pula seseorang yang berambisi akan suatu hal, dengan semangat dia akan mengejarnya dan berusaha keras untuk mendapatkannya, tetapi setelah itu semua tercapai, kemudian mereka akan kehilangan ambisi itu sendiri dan berkata, lalu apa?”

2 komentar: