by: Janti Fitri
if you are restrained by the same problem, you would rather restart it from different angles
Tangan-tangan
kecil tengah menyusun kartu-kartu yang memiliki pasangan gambar benda yang sama
di lantai. Anak itu mau memainkan permainan yang menguji memorinya. Dimana
permainan itu mengharuskan anak untuk memasangkan dengan pasangannya dengan
posisi kartu awal tertutup.
Sementara
di dekatnya, Ibu si anak itu tengah bekerja untuk menyiapkan makan malam.
Sesekali si Ibu anak gadis berambut keriting itu menoleh ke arah anaknya yang
bermain untuk menenangkan hatinya dan meyakinkan bahwa si anak tidak
meninggalkan tempatnya bermain.
Sudah
tiga puluh menit anak itu bermain, tetapi baru sedikit kartu yang terbuka.
Kemudian si Ibu berhenti dari aktifitasnya dan mulai mengamati permainan si
anak. Si Ibu melihat bahwa si anak membuka kartu pada baris kedua di sebelah
kanan tangannya pada urutan yang pertama. Pada kartu itu terdapat gambar
wortel.
Terlihat
bahwa anak selalu mengawali permainannya dengan membuka kartu tersebut, apabila
kartu yang sebelumnya kembali di tutup. Intinya, si anak menjadikan kartu
bergambar wortel itu sebagai patokan permainannya. Setelah diamati oleh sang
Ibu, anak itu terlihat terus menerus melakukan kesalahan yang sama dalam
permainannya. Kemudian, si Ibu berkata,
“JIka
kamu tidak mau tertahan di kartu gambar wortel ini, cobalah kamu mulai dari
kartu yang lain. Banyak sekali kartu yang belum pernah kamu buka. Mungkin di
balik kartu-kartu yang tertutup itu ada kejutan buatmu. Tetapi, jika kamu tidak
membuka kartu-kartu yang lain, itu artinya kamu telah melewatkan kesempatan
untuk melihat adanya jawaban yang mungkin kamu harapkan dari permainanmu.
Cobalah kamu mulai dari sisi yang berbeda pada kartu-kartu ini, misalnya dari
tengah?” Si Ibu mengakhiri pembicaraannya dengan nada bertanya pada si anak.
Dengan
patuh si anak membuka kartu benda yang berada di tengah barisan dan kemudian
menemukan gambar cumi-cumi. Si anak mengingat bahwa sebelumnya dia tadi sudah
membuka kartu bergambar cumi-cumi. Oleh karena itu, si anak kemudian membuka
gambar cumi-cumi di sisi lain baris kartu-kartu tersebut.
“JIka
kamu tertahan pada masalah yang sama, sebaiknya mulailah hal yang baru dari
sisi yang berbeda.” Kata si gadis pada Ibunya sambil tersenyum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar